Rabu, 28 Maret 2012

Curcol

Malam kadang tak mampu menyembunyikan sinar sang bulan.

Siang kadang juga tak mampu menerangi sebagaimana mestinya.

Akupun sama ..

 

Aku .. hanya berharap segala sesuatunya bisa berjalan sangat lancar.

Tapi aku melakukannya bukan tanpa berusaha.

Aku belajar bersabar.

Aku belajar untuk tegar.

Aku belajar untuk memahami.

Aku belajar untuk mengerti.

Namun, apa daya.

Aku hanya manusia biasa.

 

Ketika kusadari apa yang ku miliki saat ini.

Aku benar-benar bersyukur.

 

Aku  benar-benar menyesal

Ternyata dimasa lalu mata hatiku telah dibutakan

Tak mampu melihat mana yang baik dan yang tidak.

 

Kini kau ada disampingku.

Ku harap selalu begitu.

Tetaplah menjadi Dokter yang selalu bisa menyembuhkan mata hatiku.

 #NORMAN TAUFIK#

Selasa, 27 Maret 2012

MAKALAH PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA


MAKALAH
PENTINGYA PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENINGKATKAN
KUALITAS PESERTA DIDIK DI SEKOLAH

DISUSUN OLEH:
YATI KURNIATI S.Pd.MM












STAP PENGAJAR SD.NEGERI SELAAWI
PUSAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KECAMATAN PACET
KABUPATEN CIANJUR
2012


KATA PENGANTAR

            Seraya  memenjatkan puji syukur kehadirat Allah swt. Yang  senantiasa  memberikan kekuatan  khususnya kepada penyusun, sehingga atas  ijinNya penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tanpa hambatan yang berarti.
            Pada kesempatan ini  penyusun akan memaparkan makalah yang berjudul “Pentingnya Pendidikan Karakter Dalam Meningkatkan Kualitas Peserta Didik di Sekolah”
            Penyusun mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu penyusun dalam penyelesaian makalah ini.
            Namun penyusun menyadari, dengan keterbatasan yang ada sudah barang tentu makalah ini banyak sekali kekurangan – kekurangannya. Untuk itu kritikan dan saran yang sifatnya membangun sangat  penyusun  harapkan, demi perbaikan di masa yang akan datang.
            Akhirnya penyusun berharap, walaupun makalah ini jauh dari sempurna. Semoga  dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama teman – teman sejawat.


Pacet, Maret 2012
                                                                                                                                 Penyusun


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Dewasa ini telah terjadi pergeseran moral dan nilai yang signifikan dalam realita kehidupan, baik secara pribadi, masyarakat maupun dalam kehidupan berbangsa. Hal ini terjadi disebabkan oleh berbagai factor, diantaranya: Nilai budaya bangsa yang mulai pudar, nilai-nilai kehidupan telah bergeser dari tatanannya,  budaya malu hampir musnah pada tiap tingkatan masyarakat, melemahnya kemandirian bangsa, dan manajemen keterbatasan perangkat, sampai saat ini belum ada manajemen yang positif dan efektif dalam menanggulangi persoalan bangsa yang sangat komplek.
            Kutipan pesan dari Ali Bin Ali Tholib:”Kebaikan yang tidak terorganisir dengan baik, akan dengan mudah dihancurkan oleh kemungkaran yang terorganisir dengan baik.”
Dalam mengahadapi problem yang begitu rumit dan komplek seperti itu dibutuhkan pendidikan karakter yang dibangun melalui pendidikan yang melibatkan berbagai elemen bangsa terlebih sebagai pemangku kepentingan. Dengan manajemen yang seperti ini diharapkan dapat meminimalisir dan menangkal kemungkaran yang terjadi saat ini.
            Di Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung pembangunan. Dengan demikian untuk memenuhi sumber daya manusia tersebut, maka pendidikan memiliki peranan yang sangat penting.
Hal tersebut sesuai dengan amanat UU No 20 Tahun 2003 tentang System Pendidikan Nasional pada pasal 3 disebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
            Tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta  didik  agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi  warga  negara  yang  demokratis  serta  bertanggung  jawab.
 ( UU No. 20 / 2003 ).
            Esensi dari pendidikan adalah pengalihan ( transmisi ) kebudayaan berupa nilai – nilai dari orang dewasa kepada orang yang belum dewasa ( anak – anak ). Masalah pendidikan yang mendasar adalah bagaimana memanusiakan manusia ( humanis ) melalui pendidikan. Pendidikan bukan saja memberdayakan pikiran dan pencapaian prestasi belajar, melainkan terkait erat dengan nurani dan moral spiritual serta pembentukan karakter.
            Menurut Sigmund Freud “ Karakter yang berkualitas harus dibentuk sejak usia dini, kegagalan dalam penanaman kepribadian yang baik di usia dini akan membentuk pribadi – pribadi yang bermasalah di masa dewasanya. Pernyataaan ini berarti bahwa apabila anak berhasil mewarisi nilai – nilai kepribadian yang  bermakna pada usia dini, maka pribadi anak di masa dewasa  akan menjadi orang yang lebih berarti bagi orang lain.
            Untuk mencapai hal tersebit di atas diperlukan pendidikan karakter bagi peserta didik agar mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan dan santun dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Karena karakter merupakan nilai – nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan, yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perhatian, dan perbuatan berdasarkan norma – norma agama, hokum, tatakrama, budaya dan adat istiadat.
            Menurut Ali Ibrahim Akbar,2000 : Ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata –mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis  (  hard skill ) saja, tetapi lebih oleh pengetahuan mengelola diri dan orang lain ( soft skill ). Hal ini membuktikan bahwa kesuksesan seseoarang lebih ditentukan oleh kemampuan manage self daripada kemampuan knowlage. Dan juga sebagai isyarat bahwa mutu pendidikan karakter mampu  meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di masa yang akan datang.
            Dari pemaparan di atas penulis akan mengangkat judul  Pentingnya  Pendidikan Karakter dalam Meningkatkan Kualitas Peserta Didik di Sekolah.
B     RUMUSAN MASALAH
                  Berdasarkan latar belakang di atas, pembatasan masalah dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut :
1.      Apakah yang dimaksud dengan karakter ?
2.      Mengapa Pendidikan Karakter sangat penting dalam meningkatkan kualitas peserta didik di sekolah ?
3.      Bagaimanakah  pelaksanaan Pendidikan Karakter  dalam meningkatkan kualitas peserta didik di sekolah ?
C    TUJUAN
            Penulisan makalah ini             bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan hal – hal  yang berkaitan dengan Pentingnya Pendidikan Karakter dalam meningkatkan Kualitas Peserta Didik di Sekolah .
            Sebagai kajian bagi guru dalam mengimplementasikan Pendidikan Karakter pada proses pembelajaran, sehingga memungkinkan adanya upaya perbaikan dan peningkatan mutu layanan kepada peserta didik.          


MASA DEMOKRASI LIBERAL


 
INDONESIA MASA DEMOKRASI LIBERAL (1950-1959)
A. KABINET MASA DEMOKRASI LIBERAL
a. KABINET NATSIR (6 September 1950 - 21 Maret 1951)
Merupakan kabinet koalisi yang dipimpin oleh partai Masyumi.
*Dipimpin Oleh : Muhammad Natsir
*Program :
1. Menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman.
2. Mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan pemerintahan.
3. Menyempurnakan organisasi Angkatan Perang.
4. Mengembangkan dan memperkuat ekonomi rakyat.
5. Memperjuangkan penyelesaian masalah Irian Barat.
*Hasil :
Berlangsung perundingan antara Indonesia-Belanda untuk pertama kalinya mengenai masalah Irian Barat.
*Kendala/ Masalah yang dihadapi :
- Upaya memperjuangkan masalah Irian Barat dengan Belanda mengalami jalan buntu (kegagalan).
- Timbul masalah keamanan dalam negeri yaitu terjadi pemberontakan hampir di seluruh wilayah Indonesia, seperti Gerakan DI/TII, Gerakan Andi Azis, Gerakan APRA, Gerakan RMS.
*Berakhirnya kekuasaan kabinet :
Adanya mosi tidak percaya dari PNI menyangkut pencabutan Peraturan Pemerintah mengenai DPRD dan DPRDS. PNI menganggap peraturan pemerintah No. 39 th 1950 mengenai DPRD terlalu menguntungkan Masyumi. Mosi tersebut disetujui parlemen sehingga Natsir harus mengembalikan mandatnya kepada Presiden.
b. KABINET SUKIMAN (27 April 1951 – 3 April 1952)
Merupakan kabinet koalisi antara Masyumi dan PNI.
*Dipimpin Oleh: Sukiman Wiryosanjoyo
*Program :
1. Menjamin keamanan dan ketentraman
2. Mengusahakan kemakmuran rakyat dan memperbaharui hukum agraria agar sesuai dengan kepentingan petani.
3. Mempercepat persiapan pemilihan umum.
4. Menjalankan politik luar negeri secara bebas aktif serta memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah RI secepatnya.
*Hasil :
Tidak terlalu berarti sebab programnya melanjtkan program Natsir hanya saja terjadi perubahan skala prioritas dalam pelaksanaan programnya, seperti awalnya program Menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman selanjutnya diprioritaskan untuk menjamin keamanan dan ketentraman
*Kendala/ Masalah yang dihadapi :
· Adanya Pertukaran Nota Keuangan antara Mentri Luar Negeri Indonesia Soebardjo dengan Duta Besar Amerika Serikat Merle Cochran. Mengenai pemberian bantuan ekonomi dan militer dari pemerintah Amerika kepada Indonesia berdasarkan ikatan Mutual Security Act (MSA). Dimana dalam MSA terdapat pembatasan kebebasan politik luar negeri RI karena RI diwajibkan memperhatiakan kepentingan Amerika.
Tindakan Sukiman tersebut dipandang telah melanggar politik luar negara Indonesia yang bebas aktif karena lebih condong ke blok barat bahkan dinilai telah memasukkan Indonesia ke dalam blok barat.
· Adanya krisis moral yang ditandai dengan munculnya korupsi yang terjadi pada setiap lembaga pemerintahan dan kegemaran akan barang-barang mewah.
· Masalah Irian barat belum juga teratasi.
· Hubungan Sukiman dengan militer kurang baik tampak dengan kurang tegasnya tindakan pemerintah menghadapi pemberontakan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan.
*Berakhirnya kekuasaan kabinet :
Muncul pertentangan dari Masyumi dan PNI atas tindakan Sukiman sehingga mereka menarik dukungannya pada kabinet tersebut. DPR akhirnya menggugat Sukiman dan terpaksa Sukiman harus mengembalikan mandatnya kepada presiden.
c. KABINET WILOPO (3 April 1952 – 3 Juni 1953)
Kabinet ini merupakan zaken kabinet yaitu kabinet yang terdiri dari para pakar yang ahli dalam biangnya.
*Dipimpin Oleh : Mr. Wilopo
*Program :
1. Program dalam negeri : Menyelenggarakan pemilihan umum (konstituante, DPR, dan DPRD), meningkatkan kemakmuran rakyat, meningkatkan pendidikan rakyat, dan pemulihan keamanan.
2. Program luar negeri : Penyelesaian masalah hubungan Indonesia-Belanda, Pengembalian Irian Barat ke pangkuan Indonesia, serta menjalankan politik luar negeri yang bebas-aktif.
*Hasil : -
*Kendala/ Masalah yang dihadapi :
ü Adanya kondisi krisis ekonomi yang disebabkan karena jatuhnya harga barang-barang eksport Indonesia sementara kebutuhan impor terus meningkat.
ü Terjadi defisit kas negara karena penerimaan negara yang berkurang banyak terlebih setelah terjadi penurunana hasil panen sehingga membutuhkan biaya besar untuk mengimport beras.
ü Munculnya gerakan sparatisme dan sikap provinsialisme yang mengancam keutuhan bangsa. Semua itu disebabkan karena rasa ketidakpuasan akibat alokasi dana dari pusat ke daerah yang tidak seimbang.
ü Terjadi peristiwa 17 Oktober 1952. Merupakan upaya pemerintah untuk menempatkan TNI sebagai alat sipil sehingga muncul sikap tidak senang dikalangan partai politik sebab dipandang akan membahayakan kedudukannya. Peristiwa ini diperkuat dengan munculnya masalah intern dalam TNI sendiri yang berhubungan dengan kebijakan KSAD A.H Nasution yang ditentang oleh Kolonel Bambang Supeno sehingga ia mengirim petisi mengenai penggantian KSAD kepada menteri pertahanan yang dikirim ke seksi pertahanan parlemen sehingga menimbulkan perdebatan dalam parlemen. Konflik semakin diperparah dengan adanya surat yang menjelekkan kebijakan Kolonel Gatot Subroto dalam memulihkan keamanana di Sulawesi Selatan.
Keadaan ini menyebabkan muncul demonstrasi di berbagai daerah menuntut dibubarkannya parlemen. Sementara itu TNI-AD yang dipimpin Nasution menghadap presiden dan menyarankan agar parlemen dibubarkan. Tetapi saran tersebut ditolak.
Muncullah mosi tidak percaya dan menuntut diadakan reformasi dan reorganisasi angkatan perang dan mengecam kebijakan KSAD.
Inti peristiwa ini adalah gerakan sejumlah perwira angkatan darat guna menekan Sukarno agar membubarkan kabinet.
ü Munculnya peristiwa Tanjung Morawa mengenai persoalan tanah perkebunan di Sumatera Timur (Deli). Sesuai dengan perjanjian KMB pemerintah mengizinkan pengusaha asing untuk kembali ke Indonesia dan memiliki tanah-tanah perkebunan. Tanah perkebunan di Deli yang telah ditinggalkan pemiliknya selama masa Jepang telah digarap oleh para petani di Sumatera Utara dan dianggap miliknya. Sehingga pada tanggal 16 Maret 1953 muncullah aksi kekerasan untuk mengusir para petani liar Indonesia yang dianggap telah mengerjakan tanah tanpa izin tersebut. Para petani tidak mau pergi sebab telah dihasut oleh PKI. Akibatnya terjadi bentrokan senjata dan beberapa petani terbunuh.
Intinya peristiwa Tanjung Morawa merupakan peristiwa bentrokan antara aparat kepolisian dengan para petani liar mengenai persoalan tanah perkebunan di Sumatera Timur (Deli).
*Berakhirnya kekuasaan kabinet :
Akibat peristiwa Tanjung Morawa muncullah mosi tidak percaya dari Serikat Tani Indonesia terhadap kabinet Wilopo. Sehingga Wilopo harus mengembalikan mandatnya pada presiden.
d. KABINET ALI SASTROAMIJOYO I (31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955)
Kabinet ini merupakan koalisi antara PNI dan NU.
*Dipimpin Oleh : Mr. Ali Sastroamijoyo
*Program :
1. Meningkatkan keamanan dan kemakmuran serta segera menyelenggarakan Pemilu.
2. Pembebasan Irian Barat secepatnya.
3. Pelaksanaan politik bebas-aktif dan peninjauan kembali persetujuan KMB.
4. Penyelesaian Pertikaian politik
*Hasil :
· Persiapan Pemilihan Umum untuk memilih anggota parlemen yang akan diselenggarakan pada 29 September 1955.
· Menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika tahun 1955.
*Kendala/ Masalah yang dihadapi :
ü Menghadapi masalah keamanan di daerah yang belum juga dapat terselesaikan, seperti DI/TII di Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Aceh.
ü Terjadi peristiwa 27 Juni 1955 suatu peristiwa yang menunjukkan adanya kemelut dalam tubuh TNI-AD. Masalah TNI –AD yang merupakan kelanjutan dari Peristiwa 17 Oktober 1952. Bambang Sugeng sebagai Kepala Staf AD mengajukan permohonan berhenti dan disetujui oleh kabinet. Sebagai gantinya mentri pertahanan menunjuk Kolonel Bambang Utoyo tetapi panglima AD menolak pemimpin baru tersebut karena proses pengangkatannya dianggap tidak menghiraukan norma-norma yang berlaku di lingkungan TNI-AD. Bahkan ketika terjadi upacara pelantikan pada 27 Juni 1955 tidak seorangpun panglima tinggi yang hadir meskipun mereka berada di Jakarta. Wakil KSAD-pun menolak melakukan serah terima dengan KSAD baru.
ü Keadaan ekonomi yang semakin memburuk, maraknya korupsi, dan inflasi yang menunjukkan gejala membahayakan.
ü Memudarnya kepercayaan rakyat terhadap pemerintah.
ü Munculnya konflik antara PNI dan NU yang menyebabkkan, NU memutuskan untuk menarik kembali menteri-mentrinya pada tanggal 20 Juli 1955 yang diikuti oleh partai lainnya.
*Berakhirnya kekuasaan kabinet :
Nu menarik dukungan dan menterinya dari kabinet sehingga keretakan dalam kabinetnya inilah yang memaksa Ali harus mengembalikan mandatnya pada presiden.

SNMPTN Sejarah

 

Kali ini saya akan memberikan materi sejarah untuk kalian yang akan menghadapi ujian masuk universitas. Sebelumnya, saya ingin berbagi cerita sedikit tentang pengalaman saya pada saat persiapan menghadapi SNMPTN (curhat hehehe).


Jadi begini, saya berasal dari jurusan IPA. Tapi, saya berniat untuk meneruskan kuliah di jurusan ekonomi, dimana materi yang diujikan adalah materi IPS. Karena saya tidak ada dasar pengetahuan dalam bidang IPS, pada saat persiapan menghadapi SNMPTN, saya mengalami kesulitan bagaimana caranya agar saya dapat menguasai pelajaran sejarah. Saya tidak tahu apa saja sebenarnya materi yang akan diujikan di SNMPTN pada saat itu, mengingat sangat banyak yang harus dihafal pada pelajaran sejarah, dan bagi saya sejarah adalah pelajaran yang ABSTRAK. Maka, saat itu saya merangkum seluruh materi sehingga lebih mudah untuk mempelajarinya.

Mungkin bagi kalian ini terlihat sederhana, dan tidak penting. Tapi bila kalian mengalami kesulitan yang sama, cobalah, dan rasakan mudahnya mempelajari sejarah! *halah* Oiya, saya tidak memberikan materi secara detail, karena pasti akan banyak sekali, dan belum tentu kalian akan membaca :p tapi saya akan memberikan secara garis besar materi apa yang harus dipelajari secara sistematis dan keseluruhan. Jadi kalian harus rajin mencari tahu arti atau peristiwa lebih detailnya yang mungkin tidak saya jelaskan secara lengkap di rangkuman yang saya buat. Pada posting ini, format tulisannya tidak begitu jelas (tab, spasi, dll). Jadi di akhir posting telah saya berikan link download dalam bentuk format .docx (Microsoft Word)

Dengan cara belajar dari rangkuman ini, Alhamdulillah sekarang saya diterima di Universitas Indonesia jurusan Ilmu Ekonomi :) mau nyusul? yuk dimulai!!

SEJARAH INDONESIA


PRASEJARAH

A.Secara Geologis
a.Archaeikum
b.Paleozoikum
c.Mesozoikum
d.Neozoikum/Kenozoikum

B.Secara Arkeologis
a.Zaman Prasejarah (Nirleka)
1.Zaman batu
- Palaeolithikum (berburu dan mengumpulkan makanan)
•Hasil budaya
a. Kapak genggam
b. Alat-alat dari tulang
c. Alat-alat dari batu kecil (flakes)
d. Kebudayaan pacitan dan ngandong
• Masyarakat
a. Megantropus Palaeojavanicus
b. Pithecanthropus Erectus
c. Homo Soloensis
d. Homo Wajakensis
- Mesolithikum (bercocok tanam tingkat awal)
• Hasil budaya
a. Kjokkenmediger
b. Abris Sous Roche (Gua)
c. Pebble (kapak sumatera)
d. Kapak pendek
• Masyarakat
a. Papua Melanosoide
- Neolithikum (bercocok tanam tingkat lanjut)
• Hasil Budaya
a. Kapak persegi
b. Kapak lonjong
• Masyarakat
a. Homo Soloensis
b. Proto Melayu
- Megalithikum
• Hasil Budaya
a. Menhir : tugu unutk menyembah nenek moyang
b. Dolmen : meja sesaji untuk persembahan kepada nenek moyang
c. Sarkofagus : kuburan berbatu
d. Waruga : peti kubur batu
e. Punden berundak : tempat pemujaan roh nenek moyang

2. Zaman logam
- Zaman tembaga
- Zaman perunggu
- Zaman besi

b. Zaman Sejarah

C. Jenis Manusia Purba Di Indonesia
a. Pithecanthropus Erectus (Eugene Debois, 1890, Desa Trinil, Lembah Bengawan Solo)
b. Megantropus Palaeojavanicus (Von Koeningswald, 1936-1941, Sangiran, Sragen)
c. Pithecanthropus Robustus dan Pithecanthropus Mojokensis (F. Weidenrich dan Von Kuningswald,, 1936, Mojokerto)
d. Homo Soloensis (F. Weidenrich dan Von Kuningswald, 1931-1934, Ngandong, Lembah Bengawan Solo)
e. Homo Wajakensis (Eugene Debois, 1889, Wajak)

D. Ilmu Penunjang Sejarah dan Prasejarah
a. Arkeologi, ilmu purbakala
b. Ikonologi, ilmu tentang ikon atau gambar
c. Paleontologi, ilmu tentang sisa-sisa mahkluk hidup yang telah membatu
d. Paleontropologi, ilmu tentang asal-usul terjadinya dan perkembangan manusia
e. Paleografi, ilmu tulisan kuno dan benda keras
f. Numismatik, ilmu tentang mata uang logam kuno
g. Filologi, ilmu perbandingan bahasa


SEJARAH NASIONAL

A. Kerajaan
a. Hindu-Budha
1. Kutai
2. Tarumanegara
3. Sriwijaya
4. Mataram kuno
5. Bali
6. Pajajaran
7. Singosari
8. Majapahit
b. Islam
1. Demak
2. Aceh
3. Banten
4. Cirebon
5. Mataram Islam
6. Pajajaran

B. VOC
a. Hak Oktroi
1. Mengadakan perjanjian dengan raja-raja
2. Mengangkat pegawai
3. Mengadakan pemungutan pajak
4. Mencetak uang
5. Mendirikan benteng pertahanan
6. Mengadakan kontrak kerja
7. Melakukan kegiatan bidang kehakiman
8. Mengumumkan perang
9. Monopoli perdagangan
10. Membentuk angkatan perang
b. Bubarnya VOC
1. Korupsi merajalela
2. Kecurangan di bidang administrasi
3. Banyak pegawai yang tidak cakap
4. Utang bertumpuk

C. Perlawanan Terhadap Perluasan Imperialisme
a. Portugis
1. Maluku
2. Aceh
3. Demak
b. VOC
1. Makasar
2. Banten
3. Mataram

D. Sistem Tanam Paksa
a. Ketentuan
1. Penduduk desa wajib menyediakan 1/5 tanahnya untuk ditanami tanaman dagang
2. Tanah yang disediakan dibebaskan dari pajak
3. Hasil tanaman dagangan harus diserahkan kepada pemerintah Hindia-Belanda
4. Setiap kelebihan hasil akan dibayarkan kembali kepada rakyat
5. Pekerjaan yang dilakukan untuk menanam tanaman dagangan tidak boleh melebihi pekerjaan yang diperlukan untuk menanam padi
6. Wajib tanam paksa dapat dibantu dengan penyerahan tenaga untuk pengangkutan dan pekerjaan di pabrik
7. Kegagalan panen menjadi tanggungan pemerintah
8. Penggarapan penanaman tanaman dagangan diawasi langsung oleh kepala pribumi

PENDUDUKAN JEPANG

A. Organisasi Bentukan Jepang
a. PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat)
- Dibentuk tanggal 19 April 1943
- Dibentuk oleh 4 serangkai: Soekarno, Hatta, Ki Hajar Dewantara, Kyai Haji Mas Mansyur.
- Membujuk kaum nasionalis untuk mengabdikan pikiran dan tenaganya untuk melawan sekutu.

b. Seinentai
- Barisan murid sekolah dasar

c. Gakukotai
- Barisan murid sekolah lanjutan.

d. Syuisintai
- Barisan Pelopor
- 1 November 1944
- Pelatihan kemiliteran dengan senjata seadanya.
- Kaum Nasionalis (Soekarno, Otista, Suroso, Buntaran)

e. Seinendan (semi militer)
- Barisan Pemuda
- Dibentuk pada tanggal 9 Maret 1943.
- Mendidik para pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan Tanah Airnya.

f. Keibodan (semi militer)
- Barisan cadangan polisi.
- Dibentuk pada tanggal 29 April 1943.
- Memba¬ntu polisi.

g. Fujinkai (semi militer)
- Perhimpunan Wanita
- Minimal usia 15 tahun.

h. PETA (militer)
- Dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1943
- Membela negara.

i. Heiho (militer)
- Dibentuk pada bulan April 1943
- Anggota berumur antara 18-25 tahun.
- Membantu tentara Jepang di medan perang.

j. Jawa Hokokai
- Dibentuk pada bulan Maret 1944.
- Tujuan untuk menghimpun tenaga rakyat untuk digalang semangat baktinya bagi Jepang.
- Namun soekarno dan Hatta mempergunakannya untuk membangkitkan kemerdekaan.

B. Pemberontakan
a. Aceh, 10 November 1942 di Cot Plieng dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil.
b. Karang Ampel, Sindang Indramayu. 1943 dipimpin oleh Haji Madriyan.
c. Singaparna, 25 Februari 1944 dipimpin oleh KH. Zaenal Mustofa.
d. Lohbener Jabar.
e. Pontianak, Kalbar.
f. Irian Barat, dipimpin oleh L.Rumkorem.
g. Peta di Blitar dipimpin oleh Syadanco Supriyadi pada tanggal 14 Februari 1945
h. Peta di Gumilir Cilacap, dipimpin oleh Daidanco Khusaeri.



PERGERAKAN NASIONAL MENUJU KEMERDEKAAN

A. Bentuk dan Strategi
a. Organisasi Modern
1. Budi Utomo
2. Serikat Islam
3. Indische Patij
b. Masa Radikal
1. Non Koperasi
- PKI
- PNI
2. Koperasi Insidentil
- Parindra
3. Pergerakan Pemuda
- Perhimpunan Indonesia
- Indonesia Muda
4. Gerakan Wanita
- Raden Ajeng Kartini
- Perhimpunan Wanita
5. Gerakan Keagamaan
- Muhammadiyah, NU
6. GAPI

B. Faktor Pergerakan Nasional
a. Faktor Intern
1. Sejarah Masa Lampau Gemilang
2. Penderitaan rakyat
3. Pengaruh pendidikan barat
4. Pengaruh perkembangan pendidikan islam
5.
b. Faktor Ekstern
1. Kemenangan Jepang atas Rusia
2. Partai Kongres India
3. Semangat Jose Rizal dari Filipina
4. Gerakan Nasionalisme Cina
5. Gerakan Turki Muda

C. Negara Boneka
a. Madura
b. Pasundan
c. Jawa Timur
d. Sumatera Selatan

D. Persiapan Kemerdekaan Indonesia
a. Terdesaknya Jepang terhadap sekutu
b. Janji kemerdekaan
c. Pembentukan BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai)
1. Dibentuk pada 29 April 1945, bertepatan dengan ulang tahun Kaisar Hirohito
2. Untuk mendapatkan dukungan bangsa Indonesia dengan menjanjikan kemerdekaan
3. Diketuai oleh Radjiman Wedyodiningrat, wakil ketua Hibangase Yosio
4. Dibubarkan pada 7 Agustus 1945 dan membentuk PPKI
d. Lahirnya pancasila
e. Pembentukan PPKI (Dokuritsu Junbi Inkai)
f. Persiapan Naskah Proklamasi


PERKEMBANGAN INDONESIA

A. Periode 1945-1950
c. Sidang PPKI 1
1. Mengesahkan pancasila
2. Memilih Soekarno-Hatta sebagai Pres-Wapres
3. Membentuk Komite Nasional
d. Sidang PPKI II
1. KNIP
2. 12 Departemen dan 4 menteri
3. Pembagian wilayah RI 8 provinsi
e. Kabinet
1. Syahrir
2. Amir syarifudin
3. Moh. Hatta
f. Upaya Pengakuan Kedaulatan
1. Perundingan
2. Pertempuran

B. Periode 1950-1959
a. Pergantian 7 Kabinet
1. Natsir (1950-1951)
2. Sukiman (1951-1952)
3. Wilopo (1952-1953)
4. Ali Sastroamidjojo I (1953-1955) – penyelenggaraan KAA
5. Burhanudin Harahap
6. Ali Sastroamidjojo II
7. Djuanda
b. Pergolakan Daerah
1. DI/TII
2. APRA
3. Andi Aziz
4. RMS
5. PRRI/Permesta
c. Penataan Kehidupan Ekonomi
1. De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia
2. Sistem Ekonomi Gerakan Benteng

C. Periode 1959-1965
a. Dekrit Presiden
b. Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin
c. Dominasi PKI
d. Penyelewengan UUD 1945
1. MPR tunduk kepasa presiden
2. Presiden membubarkan anggota DPR
3. Sistem Ekonomi terpimpin
4. Politik luar negeri Nefo-Oldefo
5. Politik konfrontasi dan Dwikora
e. Pembebasan Irian Barat
1. Perjuangan Diplomasi
2. Konfrontasi ekonomi
3. Trikora
4. Pepera

D. Periode 1965-2000
a. Penumpasan G 30 SPKI
b. Orde Baru
c. Orde Reformasi

E. Perundingan
a. Linggarjati
• Perjanjian antara Indonesia (Sutan Sahmi) dan Belanda (Dr. H.J. Van Mook) di Linggarjati.
• Tanggal 25 Maret 1947.
• Belanda mengakui wilayah de facto (Jawa, Sumatera, Madura).
• Belanda harus meninggalkan RI paling lambat 1 Januari 1949.
• Indonesia tergabung dalam Uni Indonesia Belanda.
• Membentuk RIS

b. Renville
• Perjanjian Indonesia-Belanda yang diatas geladak kapal perang Amerika, Tanjung Priok.
• Dimulai pada 8 Desember 1947, ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948.
• Disetujuinya pelaksanaan gencatan senjata.
• Disetujuinya garis demarkasi.
• Penarikan mundur TNI ke Yogyakarta.

c. Roem Royen
• Perjanjian Indonesia-Belanda di hotel Des Indes, Batavia.
• Dimulai pada 14 April 1949, ditandatangani pada 7 Mei 1949
• ABRI menghentikan aktivitas gerilya.
• Pemerintah RI menghadiri Konferensi Meja Bundar.
• Pemerintah RI dikembalikan ke Yogyakarta.
• Belanda membebaskan semua tawanan perang.

d. Konferensi Meja Bundar
• Perundingan antara Indonesia dan Belanda di Den Haag.
• Tanggal 23 Agustus – 2 November 1949.
• Dibentuknya persekutuan Belanda-Indonesia.
• Pengambilalihan utang belanda oleh RIS.
• Serah terima kedaulatan, kecuali Papua bagian barat.

e. Konferensi Asia Afrika
• Diselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar, Sri Lanka, Pakistan, India.
• Tanggal 18-24 April 1955.
• Membawa kepada terbentuknya Gerakan Non-Blok tahun 1961.
• 10 poin hasil konferensi tertuang dalam Dasasila Bandung.

f. Konfeerensi Tingkat Tinggi
• KTT 1
Bali, 23-24 Februari 1976
• KTT 2
Kuala Lumpur, 4-5 Agustus 1977
• KTT 3
Manila, 14-15 Desember 1987

SEJARAH DUNIA


KERAJAAN KUNO DUNIA

A. Kerajaan Kuno Dunia
a. India (lembah sungai Indus)
b. Cina (lembah sungai Huang Ho)
c. Mesopotamia/babylonia
d. Mesir (lembah sungai Nil)
e. Yunani
f. Romawi

B. Renaissance, Humanisme, Merkantelisme
a. Renaissance
Kelahiran kembali budaya klasik kuno
1. Michael angelo (bangunan gotik)
2. Leonardo da Vinci dan Rafael Sanzio (Monalisa dan Paus Julius)
b. Merkantelisme
1. Perancis
2. Inggris
3. Jerman
4. Belanda
c. Humanisme
1. Fracois Bacon (inggris)
2. Desiderius Esramus (belanda)


REVOLUSI

A. Revolusi Amerika
a. Latar Belakang
1. Timbulnya paham kebebasan dalam bidang politik dan perdagangan
2. Pemungutan pajak yang tinggi
3. Peristiwa “The Boston Party”

b. Jalannya Perang Kemerdekaan
1. Pemberontakan terhadap koloni inggris di Lexington dan Boston
2. Spanyol mengumumkan perang terhadap Inggris di Eropa
3. George Washington mempersiapkan pasukannya menghadapi serangan Inggris
4. Tulisan “Thomas Paine” yang berjudul “Common Sense” (pikiran sehat) tahun 1776 menyadarkan rakyat Amerika
5. 13 negara bagian menandatangani Declaration of Independence yang disusun oleh Thomas Jefferson pada 4 Juli 1776, kemudian ditetapkan sebagai hari kemerdekaan
6. Perjuangan diplomasi yang dipimpin Benjamin Franklin, menyatakan pada dunia bahwa Amerika telah merdeka dalam berbagai kongres
7. Pada 1778 Perancis mengakui kemerdekaan AS dan membantunya melawan Inggris dengan mengirimkan Jenderal Lafayette
8. Pada 1783 Inggris dibawah pimpinan Jenderal Cornwallis bersama 7000 tentaranya menyerah terhadap George Washington dan Lafayette di kota Yorktown
9. Inggris dipaksa menandatangani perjanjian Paris pada 1873, agar kemerdekaan Amerika diakui dunia

B. Revolusi Perancis

a. Tokoh Pembaharuan:
1. John Locke (1632-1704)
- Suatu kerajaan harus berdasarkan Undang-undang (Monarchi berkonstitusi)
- Kekuasaan Negara dibagi tiga: legislative, eksekutif, dan federative
2. Montesquieu (1689-1755)
- Dalam bukunya L`Esprit des Lois, mengatakan bahwa negara yang ideal dibagi menjadi tiga kekuasaan: legislative, eksekutif, dan yudikatif (trias politica)
3. Jean Jacques Rousseau (1712-1778)
- Dalam bukunya Du Contract Social, mengatakan bahwa setiap manusia sejak lahir adalah sama dan merdeka
- Ia menganjurkan sistem pemerintahan demokrasi dengan semboyan : dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat

b. Penyebab Revolusi Perancis:
1. Banyaknya utang negara
2. Pajak yang sangat tinggi
3. Adanya blanko surat penangkapan yang ditandatangani oleh raja
4. Kebencian rakyat pada penjara Bastille
5. Munculnya rasionalisme dan aufklarung
6. Munculnya aliran romantic (J. Rousseau)
7. Meletusnya perang kemerdekaan AS
8. Adanya monarchi absolut
9. Adanya faham feodalisme
10. Penghamburan uang oleh raja dan istri Raja Louis XVI

c. Akibat Revolusi Perancis

1. Politik:
- Faham liberalism
- Demokrasi dan republic menjadi nyata
- UU dirasakan sebagai kekuasaan tertinggi
- Berkembangnya nasionalisme
- Timbulnya ide melakukan aksi revolusioner
2. Ekonomi:
- Petani menjadi pemilik tanah
- Penghapusan sistem pajak feudal
- Sistem monopoli dihapuskan
- Pesatnya perkembangan industri
3. Sosial:
- Penghapusan feodalisme
- Terbentuknya susunan masyarakat baru
- Pendidikan dan pengajaran merata

C. Revolusi Industri
a. Faktor Pendorong:
1. Adanya revolusi agrarian
2. Kegiatan wiraswasta
3. Keamanan negeri terjamin
4. Keadaan politik mendukung
5. Adanya manufaktur
6. Tersedianya tenaga ahli
7. Tenaga kerja murah
8. Tersedianya bahan dasar dan bahan bakar
9. Adanya tanah jajahan
10. Perkembangan IPTEK

b. Akibat Revolusi Industri:
1. Ekonomi:
- Harga barang menjadi lebih murah
- Upah buruh murah
- Ketidakpastian financial kaum buruh
- Terjadinya pertentangan antara buruh dan majikan
- Perdagangan dunia semakin maju
- Kapitalisme modern berkembang pesat
2. Politik:
- Timbulnya imperialisme/kapitalisme modern
- Negara jajahan kapitalis semakin luas
- Terjadinya perang antar Negara Eropa
- Berkembang faham sosialis
3. Sosial:
- Munculnya golongan kapitalis
- Semakin besarnya arus urbanisasi
- Jumlah kaum buruh semakin banyak berdampak buruk bagi buruh itu sendiri


GERAKAN KEBANGSAAN

A. Jepang
a. Politik Isolasi
b. Restorasi Meiji (1866-1869)
1. Perubahan pada struktur politik dan sosial jepang
2. Akibat dari dibukanya jepang atas kedatangan kapal dari barat pimpinan Mathew Perry
c. Modernisasi Jepang

B. Cina
a. Perang Candu
b. Perjanjian Nangking
1. Pelabuhan Cina dibuka untuk perdagangan asing (Treaty Port)
2. Inggris memperoleh Hongkong (1842)
3. Inggris mendapat hak ekstrateritorial
c. Pemberontakan Tai Ping (1850-1864)
d. Pemberontakan Bokser (1900-1901)
e. Nasionalisme kepemimpinan Dr Sun Yat Sen
1. Mendirikan Kuo Min Tang (partai nasional cina) pada 1911
2. Memproklamasikan San Min Chu-I (trisila) yang berisi nasionalis, demokrasi, dan sosialis

C. India
a. Pemberontakan prajurit India (The Indian Munity) 1857-1859
b. Pembaharuan bidang keagamaan
1. Brahma Samaj, aliran monoteisme oleh Ram Mohan Roy (1772-1833)
2. Santiniketan, pembaharuan bidang pendidikan oleh Rabindranath Tagore
3. Rama Krisna, aliran untuk kembali pada Hindu murni oleh Swami Nedranath Dutta
c. All Indian National Congress, persatuan gerakan untuk menuntut kemerdekaan dari Inggris
d. Gerakan Mahatma Gandhi
1. Ahimsa (tanpa kekerasan)
2. Hartal (aksi tidak berbuat apa-apa/pemogokan)
3. Satyagraha (jalan menuju kebenaran)
4. Swadesi (mandiri)


D. Turki
a. Puncak kemegahan terjadi pada pemerintahan Sultan Sulaiman I (1520-1566)
b. Mengalami kemunduran pada pemerintahan Sultan Murad III (1574-1595) sehingga diberi gelar “The Sick Man” oleh bangsa barat
c. Gerakan Turki Muda, oleh Kemal Pasha

E. Philipina
a. Permberontakan terhadap Spanyol
1. Pampanga
2. Sumoroy
3. Malong
b. Nasionalisme pertama kali dibangkitkan oleh mahasiswa Manila yang mendirikan gerakan bawah tanah, Companerisme (persahabatan) pada 1880
c. Jose Rizal membentuk gerakan bawah tanah, Liga Filipina untuk menentang ketidakadilan Spanyol pada tahun 1892
d. Andreas Bonifacio mendirikan Gerakan Katipunan pada 1893, yang dilanjutkan oleh Emilio Aguinaldo pada tahun 1896

F. Mesir
a. Terusan Suez
b. Gerakan Nasionalisme dipimpin oleh Gamal Abdul Naser dengan menasionalisasikan Terusan Suez pada tahun 1956


PERANG DUNIA I (1914-1918)

A. Penyebab PD I
a. Pertentangan
- Jerman-Perancis
- Jerman-Inggris
- Jerman-Rusia
- Rusia-Italia
b. Persekutuan antar Negara
- Triple Alliance (1882)
- Triple Entente (1907)
c. Politik kolonialisme dan imperalisme
d. Kemajuan industri
e. Perlombaan persenjataan
f. Terbunuhnya putra mahkota Austria, Frans Ferdinand oleh seorang Serbia.

B. Pihak yang Terlibat
a. Sentral (blok Jerman)
- Jerman
- Turki
- Bulgaria
- Austria
-
b. Sekutu (blok Perancis)
- Perancis
- Rusia
- Italia
- Inggris
- Amerika Serikat
- Serbia
- Belgia
- Rumania

C. Akhir PD I (11 November 1918)
a. Perjanjian Versailles, Jerman-sekutu (28 Juni 1918)
The Big Four:
1. Woodrow Wilson (presiden AS)
2. D. Llyod George (PM Inggris)
3. G. Clemenseau (PM Prancis)
4. V.E. Orlando (PM Italia)
b. Perjanjian St. Germain, sekutu-Austria (10 November 1919)
c. Perjanjian Neuilly, sekutu-Bulgaria (27 November 1919)
d. Perjanjian Sevres, sekutu-Turki (20 Agustus 1920)


PERANG DUNIA II (1939-1945)

A. Penyebab PD II:
a. Kegagalan LBB
b. Perlombaan senjata
c. Persekutuan
d. Imperialisme
e. Pertentangan paham
f. Revanche Idea (semangat membalas)
g. Penyerbuan Jerman terhadap polandia (1 September 1939)
h. Pengumuman perang oleh Inggris dan Perancis terhadap Jerman (3 September 1939)

B. Akhir PD II
a. Perjanjian Postdam, Jerman-sekutu (2 Agustus 1945)
b. Perjanjian sekutu-Jepang (Konferensi San Fransisco)
c. Perjanjian sekutu-Italia